Hasil yang didapatkan pada praktikum pembuatan bakso ikan kali ini pada kelompok 1 dengan perlakuan surimi tuna NaCl yaitu berat awal 396 gram, berat akhir 426 gram, rendemen 107,57 % serta jumlah bakso ikan yang didapatkan yaitu sebanyak 72 buah. Hasil yang diperoleh pada penelitian ini menunjukkan bahwa konsentrasi optimum pemberian bubuk daging dan biji buah kecombrang dalam memperpanjang masa simpan bakso ikan pada suhu ruang adalah 4,5 Ini menunjukkan angka 3 bahwa pada tekstur yaitu agak lembut. Adonan bakso sebelum dihaluskan dipotong terlebih dahulu dipotong- potong kecil. Hal ini sesuai dengan pendapat Sunarlim (1992) yang mengatakan bahwa adonan bakso dibuat dengan cara: daging dipotong kecil – kecil, kemudian dicincang halus dengan menggunakan blender. kadar abu pada bakso tertinggi adalah A1 (tepung tulang ikan tuna mackerel 40%: 60% batang pisang kepok), sedangkan nilai rata-rata tertinggi, kadar karbohidrat A3 d engan p = 0,000, dan u ntuk dimulai dari bahan yang digunakan hingga cara pembuatan. Hasil formulasi resep bakso ikan adalah daging ikan fillet 150 gram, tepung tapioka 50 gram, putih telur ayam 45 gram, es batu 45 gram, bawang 3 gram, bawang merah 3 gram, garam 1 sdt, lada bubuk ½ sdt. Uji coba produk bakso ikan nila dengan substitusi tepung talas bisa digunakan sebagai subtitusi dalam pembuatan bakso ayam. Banyaknya kandungan karbohidrat (pati) yang terdapat dalam tepung sagu sebagai bahan pengisi membuat bahan pengisi ini memiliki kemampuan dalam mengikat air dan tidak dapat mengemulsikan lemak (Kramlich, 1971). Komponen utama dalam bahan pengisi pembuatan bakso adalah pati yang sJU9U.

cara pembuatan bakso ikan tuna